Usaha akan Menghasilkan Kesuksesan yang Besar

Senin, 02 Juli 2012

Perilaku Psikopat

Perilaku Psikopat

Perilaku seorang psikopat antara lain:
(1). Hanya mampu memahami etika, norma dan agama yang berlaku dalam tataran verbal, tetapi tidak mampu menerapkannya dalam perilaku. Mereka umumnya senang berdebat. Maunya hidup nikmat tanpa kerja keras dan menginginkan segala sesuatu secara instan. Untuk itu segala cara dihalalkan. Mereka umumnya memakai kedok agama (sangat senang belajar agama) sebagai alat agar disukai, dianggap baik dan membuat orang lengah.
Bagi psikopat yang agresif, kalau perlu membunuh pun tidak masalah baginya, asalkan keinginan hidup nikmatnya tercapai segera.
(2) Biasanya ia adalah seorang yang luas dalam pergaulan, memiliki banyak teman, pandai bergaul, dan memiliki rasa humor yang baik sehingga lingkungan mudah tertarik kepadanya. Selain itu, kemampuan relasinya pun baik.
(3) Tujuan hidup adalah melulu ditandai oleh pencarian kenikmatan, jadi sama sekali tidak mempertimbangkan hari esok. Mereka umumnya senang bersenang-senang, mereka secara rutin mengambil liburan, jalan-jalan atau pergi ke tempat hiburan seperti taman kota, luar kota, mall, cafe, diskotik atau lain lain. Falsafah hidupnya adalah yang penting saya senang dan tidak memikirkan akibat kesenangannya tersebut pada orang lain.
Apabila ia tidak merasa nyaman baik secara psikologis, emosi ataupun fisik, ia dapat marah menjadi-jadi dan mengeluarkan kata-kata kasar namun segera setelah ia menyadari itu, ia akan berlaku sangat manis.
(4) Pada awalnya orang psikopat adalah pribadi yang sangat menarik sehingga orang cepat suka kepadanya, dengan demikian orang yang termanipulasi pun pada awalnya sering kurang menyadari.
(5) Kecuali itu, dengan cepat pula, ia mampu melakukan rasionalisasi demi upaya pembenaran dirinya dan meyakinkan lingkungan ia melemparkan kesalahan kepada orang lain. Jarang sekali ia merasa bersalah, menyesal. Ia selalu menyalahkan orang lain terhadap kejadian buruk yang menimpa dirinya.
(6) Seburuk apa pun perilakunya, tidak akan mengubah ekspresi wajahnya tetapi ia juga pandai bermain sandiwara seperti pura-pura menangis, memelas dsb.
(7) Hukuman apa pun yang diberlakukan tidak pernah membuatnya jera sehingga tanpa rasa segan dia akan mengulang perilaku buruknya di kemudian hari.

Kriteria Abnormal


KRITERIA YANG MENENTUKAN ABNORMALITAS
1. Perilaku yang tidak biasa
Perilaku yang tidak biasa disebut abnormal . Hanya sedikit dari kita yang menyatakan melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Hal seperti itu hamper dikatakan abnormal dalam budaya kita.
2. Perilaku yang tidak dapat diterima secara social atau melanggar norma sosial.
Setiap masyarakat memiliki norma – norma / standar yang menentukan jenis perilaku yang dapat diterima dalam beragam konteks tertentu. Perilaku yang dianggap normal dalam satu budaya mungkin dianggap abnormal dalam budaya lain. Satu implikasi dari mendasarkan definisi dari perilaku abnormal pada norma social adalah bahwa norma – norma tersebut merefleksikan standar yang relative bukan kebenaran universal.
3. Persepsi atau tingkah laku yang salah terhadap realitas
Biasanya sistem sensori dan proses kognitif memungkinkan kita untuk membentuk representasi mental yang akurat tentang lingkungan sekitar.
4. Orang – orang tersebut berada dalam stress personal yang signifikan
Kondisi stress personal yang diakibatkan oleh gangguan emosi seperti kecemasan, ketakutan atau depresi. Namun terkadang kecemasan dan depresi merupakan respon yang sesuai dengan situasi tertentu.
5. Perilaku maladaptive
Perilaku yang menimbulkan ketidakbahagiaan dan membatasi kemampuan kita untuk berfungsi dalam peran yang diharapkan.
6. Perilaku Berbahaya
Perilaku yang menimbulkan bahaya bagi orang itu sendiri atau orang lain.